Sekarang ini, ada varietas baru
dalam budidaya udang galah yang pertumbuhannya cepat sehingga panen pun lebih
singkat. Hasil kreasi dari para peneliti di Balai Penelitian Perikanan Air
Tawar (BPPAT), Sukamandi menamakannya Genetic Improvement of Macrobrachium
Rosenbergii (GIMacro). Dari data yang terekam, pada umur 4 bulan, berat
rata-ratanya antara 36-50 gram per ekor. Bandingkan dengan udang galah biasa
yang berat rata-ratanya berkisar di angka 18-21 gram per ekor. Dengan menebar
udang varietas GIMacro, potensi produksinya bisa mencapai 2,6 ton per hektar.
Bagian tubuh yang bisa dimakan
(edible portion) lebih banyak 13,74% dibandingkan udang galah biasa. Bagian karapas
GIMacro lebih kecil sehingga proporsi dagingnya menjadi lebih banyak. Udang galah
varietas ini juga relatif tahan terhadap penyakit, mudah beradaptasi, bisa
dibudidayakan dari dataran rendah hingga pada ketinggian 500 meter di atas
permukaan laut. Rata-rata pertumbuhannya lebih cepat sekitar 38,8%.
Udang Galah |
Budidaya udang galah, pencarian
panjang varietas GIMacro
Varietas udang galah ini
merupakan hasil penelitian dari perbaikan mutu yang dilakukan terus-menerus
sejak tahun 1992. Tiga sub populasi udang galah dari Kalipucang, Cimanuk dan
Sungai Musi telah memberikan sumbangsih genetik pada GIMacro. Misalnya saja,
keunggulan dari udang galah Sungai Musi memiliki daya adaptasi yang tinggi. Udang
galah tanjung air memiliki karapas lebih pendek. Udang galah Kalipucang
memiliki daya adaptasi tinggi dan tahan terhadap penyakit.
Proses tahapan seleksi yang telah
dilakukan, setiap sub populasi diwakili 6 keluarga. Setiap keluarga diwakili 5
individu yang merupakan wakil terbaik. Karakter udang diseleksi dengan metode
dressing out sehingga dapat diketahui rataan beratnya. Sub populasi udang dari
Sungai Kalipucang, Cimanuk dan Musi memiliki bobot rata-rata 70 gram. Sedangkan
udang galah sungai Musi berbobot 75 gram.
Proses domestikasi udang galah
tersebut sampai pada turunan ke-4 (G4), ketiga sub populasi itu dipakai sebagai
populasi dasar pembentuk varietas baru. Dengan berbagai keunggulan dari
masing-masing sub populasi udang tersebut dijadikan satu varietas baru yang
disebut GIMacro. Bisa diamati dari panjang GIMacro 13-17,5 cm yang lebih besar
dibandingkan dengan udang galah biasa yang hanya 10-11,7 cm.
Potensi budidaya udang galah
varietas GIMacro
Udang galah ini merupakan hasil
pemuliaan dari BPPAT yang memiliki karakteristik keunggulan spesifik dan
memiliki daya adaptasi tinggi. Udang ini bisa dipelihara di perairan terbuka
seperti waduk atau danau. Hasil uji coba pemeliharaan di perairan terbuka, pada
umur 9 bulan, beratnya telah mencapai 90 gram per ekor. Pada awal penebaran
bobotnya hanya 3-4 gram per ekor. Pemeliharaan selama 4,5 bulan, beratnya 32
gram per ekor. Pembesaran selama 6 bulan, bisa dihasilkan udang galah konsumsi
per kilogram berisi 24-26 ekor.
Pertumbuhan udang galah GIMacro
yang relatif pesat ini memungkinkan produksi telurnya juga tinggi. Segmen usaha
pembenihan udang galah ini pun memliki prospektif yang tinggi. Jumlah telur
yang diproduksi per ekor induk bisa mencapai 477-587 butir tiap gram bobot
tubuh dengan daya tetas 66,27-80%. Kematangan gonad pertama udang jantan dan
betina terjadi pada saat umur 4 bulan.
Persyaratan budidaya udang galah
varietas GIMacro yaitu tambak dengan hamparan luas air tawar yang cukup dan
beriirigasi baik. Pakan yang diberikan memiliki kandungan protein 25% dengan
dosis pemberian pakan 3% dari berat total udang yang dipelihara setiap harinya.
Estimasi kelangsungan hidup lebih dari 87%. Konversi pakan 2,7 dengan potensi
produksi saat panen mencapai 2,6 ton/hektar. Sangat menarik bukan?