Produktivitas telur tinggi dengan pemberian pakan yang tepat |
Manajemen pemberian pakan ternak puyuh dimulai dari fase starter (umur sejak menetas hingga 11 hari), dilanjutkan fase pertumbuhan (sampai umur 5-6 minggu) dan yang terakhir fase layering (masa produksi telur). Produktivitas rata-rata telur puyuh berkisar di angka 200-300 butir/tahun. Berat telur rata-rata 10 gram/butir atau sekitar 7% dari berat badannya.
Kandang harus diberi lampu pemanas untuk anak-anak puyuh yang berumur kurang dari 7 hari. Suhu lampu pemanas yang dibutuhkan sekitar 35 derajat Celcius selama 14 jam/hari. Setelah berumur 7 hari, suhu lampu pemanas diturunkan menjadi 30 derajat Celcius hingga anak-anak puyuh berumur 30 hari. Setelahnya, kandang tidak perlu diberi lampu pemanas.
Manajemen pemberian pakan ternak puyuh untuk fase starter memerlukan kadar protein 25-26% (energi 2.900 kkal/kg). Setelah anak puyuh berumur 11 hari, diberi pakan dengan kadar protein 20-22%. Kadar protein yang tinggi untuk fase pertumbuhan awal puyuh ini karena makannya masih sedikit. Pada fase bertelur, kadar protein sedikit ditingkatkan menjadi 21-23% karena proteinnya dipakai untuk pertumbuhan bulu, merangsang produksi telur dan menambah berat badan.
Komposisi pakan bisa menggunakan bahan dasar jagung, dedak, bungkil kedelai, tepung daging, tepung ikan, grit, garam dan obat-obatan. Takaran pakan yang diberikan untuk umur puyuh 1 hari sebesar 1 gram/ekor/hari. Takaran semakin ditingkatkan menjadi 10-12 gram/ekor/hari setelah puyuh berumur 30 hari. Pada umur 30-40 hari, pakan untuk fase pertumbuhan dicampur sedikit demi sedikit dengan pakan untuk fase bertelur. Baru pada fase bertelur (umur 41 hari ke atas) bisa sepenuhnya diberi pakan fase bertelur. Takarannya 25-30 gram/ekor/hari.
Peternak yang kesulitan dalam meramu bahan baku untuk ransum puyuh bisa memakai ransum pakan pabrikan. Misalnya saja ransum merk Sinta yang berkode SP1 untuk puyuh fase starter (kadar protein 25-27%) dan kode SP2 untuk puyuh fase bertelur (kadar protein 10-22%). Sebagai suplemen puyuh, beri tambahan vitamin pada pakan seperti vitamin A, B1, B3, B6, D3 dan E. Untuk pakan pada fase bertelur harus mengandung kalsium sebanyak 2,5%. Bila kekurangan zat-zat tersebut bisa terlihat dari hasil telurnya. Contohnya, kekurangan asupan vitamin A dan D akan membuat telur tipis, warna bercak-bercak tak muncul dan ukuran telur kecil.
Manajemen pemberian pakan ternak puyuh yang terbukti bagus untuk menghilangkan sifat kanibal puyuh yaitu dengan pakan berbentuk tepung halus. Cara pemberian untuk puyuh-puyuh muda, disebarkan secara merata di dasar kandang yang sudah dialasi kertas koran. Untuk puyuh-puyuh yang sudah dewasa, pemberian pakan dilakukan ke dalam wadah khusus yang letaknya di luar kandang.
Frekuensi pemberian pakan dilakukan pagi dan sore. Sebagai diversifikasi pakan, diberikan pakan tambahan berupa hijauan berupa daun bayam, kangkung dan daun singkong. Pakan tambahan hijauan ini selain sebagai sumber vitamin juga untuk mengurangi kebiasaan puyuh yang saling mematuk teman-temannya. Untuk pemberian pakan tambahan, cukup dilakukan satu kali sehari.
Dengan manajemen pemberian pakan ternak puyuh yang baik dan tepat sesuai standar operasional prosedur, produktivitas telur akan tinggi dengan kualitas yang tinggi pula. Laba akan segera diperoleh setelah 5 bulan dipelihara.