Tabulampot Gandaria, Buahnya Masih Sebuah Harapan

Sampai saat ini, membuahkan tabulampot gandaria masih angan-angan para hobiis maupun pecinta tanaman. Pasalnya, tanaman buah berasa asam manis ini memang sangat lambat pertumbuhannya. Melebihi buah manggis dan duku. Sistem perakaran dan pertumbuhannya juga unik, ia mudah stress saat terkena perlakuan. Nah, bagi Anda yang benar-benar jago membuahkan tabulampot, buktikan skill Anda untuk tanaman ini.
Tabulampot Gandaria, Buahnya Masih Sebuah Harapan
Buah gandaria yang jadi tanaman identitas Jawa Barat

Nama ilmiah gandaria yaitu Bouea macrophylla. Di alam, ia memang tumbuh sangat lambat. Saat dibuat tabulampot, perlakuan pembuahan yang lazim diterapkan pada tanaman berbuah tak memperoleh hasil yang memuaskan. Misalnya saja, pemupukan dan pemangkasan cabang tak selalu mempercepat tumbuh kembangnya. Mujur bila bisa tumbuh subur, untuk bisa berbuah, masih sebuah harapan.

Sampai sekarang, perbanyakan gandaria masih mengandalkan dari biji. Teknik perbanyakan dengan cara cangkok, okulasi dan sambung susuan masih menemui banyak kegagalan. Percobaan perbanyakan dengan cangkok, hasilnya tak tumbuh akar. Perbanyakan dengan okulasi, bibit baru siap ditempeli entres setelah berumur 3-4 tahun. Entres atau mata tunas sangat tipis sehingga mudah sekali kering. Perbanyakan sambung susuan dengan batang bawah dari satu famili ternyata gagal menyatu.

Harapan itu masih ada
Beruntung, ada varietas gandaria yang di-introduksi dari Myanmar. Ia memiliki sifat lebih cepat berbuah di bawah umur 10 tahun. Tumbuh kembangnya relatif lebih cepat. Buah terasa lebih manis. Ia juga bisa diperbanyak dengan cangkok.

Penemuan varietas gandaria ini berkat seorang hobiis yang mendeder biji gandaria asal Myanmar, ternyata menghasilkan bibit dengan pertumbuhan yang rimbun walau dengan wadah terbatas. Penampilan tajuk rimbun, tinggi bisa mencapai 2 meter walau ditanam di wadah tabulampot.

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan, media tanam harus gembur tapi bisa menyimpan air dengan jumlah yang cukup. Media campuran pasir dan humus pas untuk akar gandaria yang getas. Beri pupuk kandang dari kotoran cacing atau kascing karena lebih soft untuk perakaran yang getas seperti ini.

Pembuahan tabulampot gandaria masih harapan
Tumbuh kembang yang prima tabulampot gandaria menunjukkan kemajuan positif, karena sebelumnya saat pemindahan bibit di polibag ke pot seringkali tanaman stress dan akhirnya mati. Yang masih pe-er buat para hobiis bagaimana tabulampot gandaria bisa berbuah.

Tabulampot gandaria tidak perlu dilakukan pemangkasan. Bentuk tajuknya sudah cantik. Namun, bila ranting-ranting yang tumbuh terlalu panjang harus dipangkas. Biasanya ranting yang panjangnya 30-40 cm atau lebih tanpa ada percabangan. Walau belum ditemukan ada yang berbuah, tabulampot gandaria sangat layak dikoleksi dan bila ia bisa berbuah, Anda mendapatkan jackpot.