Tips Memilih Sayur Mayur yang Baik dan Sehat

Hampir semua jenis masakan membutuhkan sayur mayur. Baik itu masakan berkuah, ditumis atau masakan mentah untuk lalapan atau salad. Sayuran ini sangat penting bagi tubuh karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, antara lain; mineral, vitamin A, C, dan serat. Untuk itulah, saat membeli sayur, perhatikan kesegaran dan warnanya. Berikut ini tips memilih sayur mayur yang baik dan sehat.

Sayuran hijau daun
Sayuran yang termasuk ke dalam kelompok ini, antara lain; kangkung, daun singkong, bayam, daun katuk, dan daun selada. Pilih sayuran hijau yang masih muda dengan cara menekan batang sayur tersebut. Jika mudah patah, sayur yang Anda pilih masih muda. Selanjutnya, periksa daun-daunnya, apakah berlubang, warna daun menguning, atau ada yang membusuk. Jika ditemukan dalam kondisi seperti itu, sayuran tersebut jangan dipilih. Untuk membersihkan sayuran ini, siangi sayuran, cuci bersih, lalu potong-potong sesuai dengan kegunaan. Sayur yang telah dipotong-potong ini siap dimasak.

Sayuran kelompok kol-kolan
Sayur mayur yang termasuk dari kelompok kol-kolan, antara lain; kol, bunga kol, brussel sprouts (kol mini), brokoli, dan sawi putih. Pilih sayuran kol-kolan ini yang tidak berulat. Untuk mengetahui ada ulat atau tidak, periksa daunnya, apakah berlubang atau ada bekas gerekan serangga. Daun harus dalam kondisi segar. Untuk bunga kol, pilih bunga yang bentuknya kompak, pada dan berwarna bersih. Untuk brokoli, harus berwarna hijau segar.

Untuk membersihkan sayuran kelompok kol-kolan ini cukup direndam ke dalam air garam. Lama perendaman sekitar 15-30 menit supaya ulat atau hewan-hewan yang terdapat di dalamnya bisa keluar. Sayuran kol yang sudah bersih siap dipotong-potong dan selanjutnya bisa diolah menjadi masakan sesuai selera.

Sayuran dari akar dan umbi
Sayuran yang masuk kelompok umbi, antara lain; wortel, lobak, kentang. Pilih wortel yang mudah, cara mengetahuinya tinggal ditekan. Bila agak lunak berarti wortel itu muda, tapi jangan terkecoh dengan wortel yang layu atau membusuk. Untuk membersihkan wortel, kupas kulitnya tipis-tipis, lalu dicuci dan dipotong-potong sesuai selera.

Untuk kentang, pilih yang tidak banyak memiliki mata dan dagingnya berwarna kuning. Cara membersihkan kentang, sama dengan wortel. Kulit kentang diiris tipis-tipis, lalu dicuci bersih, selanjutnya direndam ke dalam air supaya kentang tak berubah warna. Selanjutnya tinggal dipotong-potong sesuai selera dan diolah menjadi masakan.

Sayuran biji-bijian
Sayuran yang masuk golongan biji-bijian, antara lain; kacang polong, jagung, kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang merah. Pilih biji-bijian yang terasa keras saat ditekan dan bentuknya tak cacat. Warna biji juga cerah alias tidak kusam atau tampak berkeriput.

Sayur tapi buah
Sayuran yang masuk golongan ini, antara lain; tomat, okra, terung, paprika, cabai, dan timun. Pilih buah-buahan ini yang tampak segar dan warnanya cerah. Untuk membersihkan terung, tinggal mengupas kulitnya tipis-tipis. Selanjutnya tinggal dipotong-potong sesuai selera dan rendam ke dalam air supaya tak berubah warnanya. Untuk buah okra, potong bagian ujung atas dan bagian ujung bawah. Selanjutnya dicuci bersih dan potong-potong menurut selera.

Mengolah sayur untuk makanan

  • Mengukus adalah cara yang terbaik untuk mengolah sayur karena nutrisi yang terkandung di dalamnya masih bisa dipertahankan, tanpa banyak yang rusak. Rasanya pun lezat dan warna tak banyak mengalami perubahan.
  • Merebus. Sayuran dimasukkan ke dalam wadah panci yang tertutup dan sudah diberi air. Waktu yang tepat untuk memasukan sayuran yaitu saat air mendidih. Celupkan sayuran sebentar saja, jangan sampai warna daun berubah kusam kehitaman.
  • Menumis. Banyak nutrisi yang hilang saat sayuran ditumis karena pemanasan yang tinggi. Oleh karena itu, menumis sayuran sebaiknya hanya sebentar saja. Sekedar hanya untuk melayukan sayuran saja.
  • Pemanasan. Ini biasanya untuk sayuran yang sudah dikalengkan. Sayuran kalengan tidak usah dipanaskan kembali. Langsun disantap saja. Yang perlu diperhatikan yaitu kondisi kemasan kalengnya. Jangan sampai sudah dalam kondisi cacat karena bisa saja sudah terkontaminasi bakteri berbahaya.