Alat Pengupas Bawang Anti Tangis

Sri Heryati di Pondokkopi, Jakarta Timur, kerap menangis menjelang acara pernikahan, ulang tahun, dan arisan. Namun, tangisan tersebut bukanlah karena ia sedang bersedih. Tangisan itu disebabkan oleh kupasan umbi bawang saat membuat aneka masakan untuk berbagai acara hajatan tersebut. Air mata yang keluar itu disebabkan oleh adanya kandungan sulfur. Saat bawang merah terkelupas, sulfur bereaksi dengan enzim tertentu yang menghasilkan asam sulfenat. Senyawa ini bersifat tak stabil. 

Asam sulfenat dengan cepat akan berubah menjadi senyawa lain yang lebih stabil, propanetiol S-oksida yang mudah menguap. Propanetiol S-oksida itulah yang kontak dengan mata Ibu Sri Heryati sehingga terasa perih dan membuat kemerahan. Reaksi mata akibat kontak dengan zat ini yaitu melindungi dirinya dengan memproduksi air mata supaya zat ini bisa tersingkir. Jadi, hal yang lumrah bila seseorang yang sedang mengupas bawang merah akan tampak selalu mengeluarkan air mata.

Menyingkat waku
Jika hanya mengupas bawang merah sebanyak 1-2 kg saja, pengupas merasakan "menangis" bukanlah suatu masalah yang berarti. Namun, bagaimana jadinya kalau bawang merah yang dikupas sebanyak 100 kg atau lebih dalam waktu sehari? Itulah yang dialami salah satu pengusaha bawang merah di pasar induk Kramatjati, Jakarta Timur. Setiap hari, ia harus menyediakan 400 kg bawang merah kupas untuk beberapa pengusaha jasaboga di Jakarta. Bisa dibayangkan, berapa banyak air mata yang harus keluar untuk bisa memenuhi pesanan bawang merah sebanyak itu.

Selain ritual menangis, "Ia juga mengalami kesulitan mencari tenaga pengupas," kata Surizal, direktur PT Bahagia Jaya Sejahtera di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Belum lagi waktu pengupasan yang memakan waktu cukup lama. "Ia sering mengeluh sampai malam hari karena semua bawang merah belum terkupas, padahal esoknya bawang tersebut harus sudah terkirim ke perusahaan katering," Ujar Surizal yang baru saja menerima pesanan mesin pengering berkapasitas 100 kg/jam dari pengusaha bawang di Jakarta TImur itu.

Dengan mesin pengupas bawang tersebut, pengupasan bawang merah sebanyak 400 kg mampu terselesaikan hanya dalam waktu 4 jam saja. Artinya, waktu pengupasan bisa dipersingkat. Keuntungan lainnya, biaya tenaga bisa lebih hemat karena mesin pengupas bawang cukup dipegang oleh satu orang saja. Mesin pengupas bawang tersebut bertenaga listrik yang mampu menghasilkan bawang merah kupas sampai 88%. "Hasil kupasan bawang putih lebih tinggi mencapai 94%," kata Surizal. Supaya hasil pengupasan optimal, bawang merah sebaiknya dibersihkan dan akar-akarnya yang menempel dibuang. Penghilangan akar-akar ini akan membuat kulit ari bawang merah mudah dikupas. Mesin pengupas bawang ini memiliki bobot ringan sehingga mudah diangkut atau dipindah-pindah karena hanya berbobot 80 kg saja.

Cara kerja sederhana dan praktis
Cara kerja mesin pengupas bawang merah terbilang sederhana saja. Produsen tinggal memasukkan umbi bawang merah yang sudah dibersihkan dari akar-akarnya ke dalam tabung linder, lalu tinggal mesin dihidupkan. Motor listrik di bagian bawah tabung akan menggerakan piringan sehingga dapat berputar dengan kecepatan 120 putaran per menit (rpm). Perputaran piringan ini akan membuat umbi bawang terlempar-lempar di dalam tabung sehingga kulit arinya bisa terkupas. "Rata-rata lama proses pengupasan bawang merah bisa berlangsung hingga 4-6 menit," ujar Surizal.

Bagian samping tabung pengupas bagian atas dilengkapi pengisap yang akan menedot kulit ari untuk selanjutnya dikumpulkan ke dalam suatu wadah penampung. Wadah penampung kulit bisa memakai kantong plastik, karung, maupun ember. Tujuannya, supaya sampah kulit mudah dibuang dan area pengupasan bawang akan tetap bersih. Dengan adanya pengisap itu, maka umbi bawang di dalam tabung pun akan tetap bersih dari kotoran kulit ari.

Mesin pengupas bawang merah ini terbuat dari bahan-bahan yang antikarat sehingga kokoh. Dengan pemakaian bahan-bahan antikarat ini akan membuat bahan-bahan makanan yang diolah akan tetap terjaga kehigienisannya. Mesin pengupas bawang berbahan material stainless steel mampu bertahan sampai 10 tahun, asalkan perawatannya juga benar. Salah satu cara perawatan yang benar yaitu selalu membersihkan mesin setiap kali habis dipakai. Caranya sangat mudah, tinggal menyemprotkan bagian dalam tabung dengan air, lalu diusap dengan lap kering sampai bersih.

Langkah selanjutnya, olesi tabung bagian dalam dengan minyak secara merata. Dengan cara pembersihan seperti ini, mesin bebas getah sehingga tak mudah berkarat. Tersedia beragam bobot mesin yang disesuaikan dengan kapasitasnya, mulai dari 2 kg sampai dengan 25 kg sekali proses. Bagian atas mesin berbentuk silinder, sedangkan bagian bawah berbentuk kubus dengan empat kaki sebagai penopang. Mesin berkapasitas 25 kg memakai tenaga listrik berdaya 750 watt. Kapasitas kupasan yang dihasilkan bisa mencapai 100 kg/jam. Harga mesin ini berkisar di angka Rp 15-30 juta, tergantung kapasitas mesin. Dengan memakai alat pengupas bawang ini, rasa menangis pun menjauh.