Rabu, tanggal 17 September 2014, dentuman letusan Gunung Slamet sangat terasa di Purwokerto. Letusan kali ini menciptakan hujan pasir di Purwokerto. Hujan pasir ini tak berlangsung lama. Hujan pasir juga disertai dengan hujan abu yang dapat tercium dari baunya.
Hujan pasir dari letusan Gunung Slamet |
Sampai detik ini, status Gunung Slamet tetap siaga. Di Dusun Windujaya, kaca-kaca rumah penduduk dikabarkan banyak yang retak-retak. Dusun ini memang terletak paling ujung di sisi sebelah selatan Gunung Slamet dan paling dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Dentuman Gunung Slamet sudah terasa sejak satu minggu yang lalu. Sampai hari ini masih tetap berlangsung. Warga sekitar tidak terlalu panik dengan keadaan ini. Letusan seperti ini merupakan ciri khas dari Gunung Slamet. Justru letusan seperti ini yang membuat Gunung Slamet tidak begitu berbahaya dibandingkan dengan gunung-gunung lainnya di Jawa.