Mangga Apel Sebagai Tabulampot Oke, Tanaman Pekarangan Juga Oke

Mangga apel merupakan tanaman buah introduksi dari negeri gajah putih (Thailand). Ia datang bersama dengan varietas mangga lainnya seperti Nam dork mai, Khieo saweoi, ok yong, mangga kelapa, ubi bangkok, ka long, ork rong, tong dum, nang klang wan, dan rhaed (rhimo). Bentuk mangga apel memang mirip buah apel. Ada yang berwarna merah maupun hijau. Kedua-duanya tampak eksotis.
Mangga Apel Sebagai Tabulampot Oke, Tanaman Pekarangan Juga Oke
Mangga apel hijau
Mangga apel hijau memiliki rasa manis sedikit masam menyegarkan. Sedangkan mangga apel merah berasa manis tanpa masam. Kedua varietas mangga apel tersebut memiliki tekstur sangat halus dan beraroma harum. Perawatannya terbilang mudah. Bila ditanam di pot tampak tajuk membulat, kompak, pendek dan berbuah. Bila ditanam di pekarangan akan terus-menerus berbuah sepanjang tahun dan lebat. Varietas mangga apel memang tergolong cepat berbuah.

Mangga apel berbentuk kebulat-bulatan mirip buah apel. Pada tempat kemunculan tangkai buahnya juga berlekuk layaknya tangkai buah apel. Ujung buah hampir merata sehingga bisa berdiri. Diameter buah mangga apel juga seukuran buah apel yakni sekitar 250-400 gram.

Mangga apel hijau memiliki warna kulit hijau kebiruan dan dilapisi lilin saat buah masih muda. Seiring pertambahan usia buah, warnanya berubah menjadi hijau kekuningan yang disertai penipisan lapisan lilinnya. Kulit buah agak lebih tebal dibandingkan dengan mangga apel merah. Daging buah berwarna oranye, beraroma harum khas seperti pada mangga gedong, tekstur halus dan berasa manis sedikit masam  menyegarkan. Rasa masam ini bisa hilang sama sekali dengan cara diperam selama 1-2 hari.

Mangga apel merah memiliki sosok tak berbeda jauh dengan mangga apel hijau. Hanya kelihatan berbeda pada warna kulitnya yang kuning kemerahan saat buah matang dan tipis. Daging buah berwarna kemerahan, tekstur halus, memiliki aroma khas harum dan berasa manis tanpa rasa masam.

Mangga apel hijau dan merah bisa ditanam di dalam pot maupun di pekarangan. Semuanya bisa tumbuh dengan baik dan dapat berbuah dengan baik. Perawatannya terbilang mudah. Pemupukan dengan pupuk kandang hanya diberikan tiap 4 bulan sekali. Bila diberi pupuk NPK secara rutin tiap 4 bulan pertumbuhannya akan lebih baik lagi. Tanaman tahan naungan, mampu tumbuh dengan baik, bahkan berbuah. Hama ulat yang biasa menyerang tanaman mangga bisa disemprot dengan insektisidan atau dengan cara manual.

Tabulampot mangga apel bisa tumbuh setinggi 1,5 meter dengan diameter tajuk sekitar 1 meter. Pertama kali tabulampot berbuah bisa sebanyak 17 butir. Bila ditanam di pekarangan, tinggi bisa mencapai 4 meter dengan tajuk berdiameter sekitar 4 meter juga. Buah yang jadi terbilang sangat banyak. Tampak bergelayutan karena tangkainya yang panjang.