Produk yang dijual
Produk yang dijual dalam hal ini yaitu portrait beserta produk turunannya, gaya atau style pemotretan. Setiap fotografer mempunyai gaya yang khas dan unik dalam memotret. Hal ini yang membuat karya fotografer itu memiliki nilai tambah. Dalam hal ini pemegang kendali bisnis studio itu sendiri yaitu fotografer. Suatu studio memiliki nama besar, tak lain karena peran fotografer itu sendiri karena berhasil mengembangkan ide yang unik dan khas.
Studio portrait |
Jenis studio
Banyak bidang dalam fotografi yang bisa dijadikan bisnis, antara lain: studio pas foto, portrait, portrait dan pengantin, studio produk, studio outdoor dan studio berjalan.
Segmentasi pasar
Sasaran market yang dituju harus jelas. Misalnya saja, untuk studio portrait, bisa mengambil market berdasarkan geografis atau daerah, demografis, dan psikografis. Amati pekerjaan sebagian besar orang, berpa penghasilan mereka, jumlah orang yang lalu lalang setiap hari, jenis kelamin, usia rata-rata, hobi, dan kebiasaan mereka.
Tahu harga jual dan kualitas produk
Berapa harga jual foto Anda tergantung pada segmentasi market yang dituju. Bila masih berkualitas rendah tentu harganya tak bisa dijual mahal. Lain halnya bila berkualitas tinggi, harganya pun tentu tinggi.
Lokasi usaha
Dekatkan lokasi usaha dengan market yang dituju. Misalnya di daerah pertokoan, mall, perumahan, kawasan industri, di tengah-tengah kota atau di pinggir kota.
Tentukan target bisnis studio
Sebagai pebisnis harus bisa memperhitungkan target usaha. Contohnya saja, berapa pelanggan yang harus difoto setiap harinya, upaya-upaya apa yang dilakukan bila target pelanggan tak tercapai. Dengan memperhitungkan semua hal ini, pebisnis bisa tahu kapan modal bisnis akan balik.
Marketing dan promosi
Bisnis studio memerlukan strategi marketing dan promosi untuk mencapai targer bisnisnya. Beriklan secara online maupun offline sangat dianjurkan. Misalnya dengan membuat blog marketing, video marketing, brosur, pemberian hadiah atau cindera mata kepada pelanggan dll.