Kolesom bernama latin Talinum sp. Spesiesnya banyak dan beberapa di antaranya sangat bagus ditanam untuk tanaman hias. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah yang pada awal masuk ke tanah air berfungsi sebagai tanaman hias. Sekarang, derajatnya naik turun, terkadang malah jadi gulma di ladang-ladang pertanian.
Kolesom, daunnya dikonsumsi untuk lalapan dan tumis |
Sosok tanaman
Sosok tanaman berupa terna tahunan, tegak setinggi 30-60 cm. Muncul tangkai bunga pada tiap cabang dengan panjang bisa mencapai 30 cm. Setiap tangkai terdiri dari beberapa kuntum bunga. Ukuran bunganya kecil, diameter sekitar 2 mm saja. Bunga berwarna merah tua campur kuning. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan bisa berkembang dengan baik di dataran rendah dan banyak terkena sinar matahari.
Berkhasiat sebagai afrodisiak
Sari-sari akar kolesom yang dilarutkan ke dalam brem (olahan makanan fermentasi dari tape ketan) berkhasiat sebagai afrodisiak. Beberapa pedagang herbal melabelinya dengan sebutan anggur kolesom. Sayangnya, kandungan aktifnya belum diketahui.
Orang Sunda sangat menyukai daun Talinum triangulare sebagai sayur lalapan dan tumis. Spesies ini berasal dari Suriname. Daun berwarna hijau muda, batang lunak dan berair, agak kemerahan. Bunga muncul di setiap ujung cabang. Ukuran bunga kecil, diameter hanya 2,5 mm, berwarna merah muda.
Nah, sekarang Anda bisa membedakan dengan jelas bukan, antara ginseng Korea dengan ginseng yang banyak disebut orang jawa sebagai kolesom itu. Jangan salah lagi yah, ginseng Korea hanya bisa hidup di lingkungan khusus, sedangkan kolesom mudah tumbuh di mana saja. Walau akar tanamannya mirip tubuh manusia, tapi ia bukan ginseng. Bisa dibaca kembali artikel Mengenal Tanaman Ginseng.